ad
ad

Mengisolasi DNA pada Buah-buahan | PRAKTIKUM BIOLOGI

People & Blogs


Introduction

Pada kesempatan kali ini, kelompok 4 akan melakukan praktikum biologi yaitu mengisolasi DNA dari buah-buahan. Sebelum memulai, mari kita perkenalan anggota kelompok yang terdiri dari Emmanuela Fanahan, Sandra Wolansari, Kecana Toweh Hann, Devina Gria, Nazwa Naharu Uhra, Gabriel Wanabakti, dan Panatau Isna Maulidia.

Pendahuluan tentang Isolasi DNA

Nama saya Emmanuela Fahan, dan saya akan menjelaskan sedikit tentang isolasi DNA dari buah. Dengan memahami konsep isolasi DNA, kita dapat mengungkap informasi genetik penting untuk ilmu pengetahuan dan kedokteran. Proses isolasi DNA dimulai pada abad ke-20 dengan kemajuan teknik biokimia. Untuk mengekstrak DNA, prosesnya cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan rumah tangga. Salah satu bahan yang digunakan adalah deterjen, yang berfungsi untuk memecah membran sel, dan etanol, yang berperan dalam memisahkan DNA serta membuatnya terlihat dari komponen lainnya.

Setiap buah memiliki karakteristik DNA yang unik karena perbedaan susunan genetiknya. Masa depan isolasi DNA akan mencakup kemajuan teknologi yang menyederhanakan proses kompleks ini. Untuk tujuan edukasi, proses isolasi DNA hanya melibatkan pencampuran, penyaringan, penggunaan deterjen, dan etanol.

Alat dan Bahan

Bahan yang diperlukan untuk praktikum ini adalah:

  • Buah-buahan: star fruit, pepaya, dan alpukat
  • Air suling
  • NaCl
  • Deterjen
  • Etanol dingin (Absolut)

Alat yang digunakan meliputi:

  • Blender
  • Pisau
  • Timbangan
  • Saringan
  • Kain saring
  • Kertas saring
  • Gelas beaker
  • Sendok teh
  • Spatula
  • Pengaduk
  • Gelas ukur
  • Tabung reaksi
  • Pipet tetes

Prosedur Praktikum

  1. Pertama, bersihkan buah star fruit dengan air suling, kemudian kupas kulitnya dan timbang.
  2. Lakukan langkah yang sama untuk pepaya dan alpukat.
  3. Selanjutnya, potong buah-buahan tersebut menjadi beberapa bagian agar mudah dihancurkan.
  4. Masukkan potongan star fruit ke dalam blender bersama 250 ml air, kemudian haluskan selama 1 menit. Ulangi langkah ini untuk pepaya dan alpukat.
  5. Setelah diblender, saring jus dari buah star fruit sebanyak tiga kali menggunakan saringan biasa, lalu tempatkan produk yang disaring ke dalam wadah plastik yang disediakan. Lakukan sama untuk pepaya dan alpukat.
  6. Setelah jus dari ketiga buah tersebut disaring, masukkan produk yang disaring (aliquot) ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml. Ukur setiap aliquot terlebih dahulu dengan gelas ukur yang tepat.
  7. Setelah semua aliquot siap, buat larutan garam dan deterjen dengan mencampurkan 1 sendok teh deterjen, dua spatula NaCl, dan 56 ml air suling, lalu aduk perlahan selama 15 menit hingga larut.
  8. Setelah larutan garam deterjen jadi, tambahkan 3 ml larutan tersebut ke setiap tabung reaksi aliquot dari star fruit, alpukat, dan pepaya, kemudian aduk perlahan tanpa membentuk busa selama 3 menit.
  9. Setelah 3 menit, tambahkan etanol dingin secara perlahan sebanyak 6 ml ke setiap tabung reaksi sambil terus mengaduk.
  10. Rekam waktu pembentukan benang DNA menggunakan stopwatch dan catat waktu pembentukan benang DNA untuk setiap tabung reaksi.

Hasil isolasi DNA dari star fruit, alpukat, dan pepaya menunjukkan struktur heliks ganda DNA yang terdiri dari dua untai polinukleotida yang saling terhubung dengan urutan basa nitrogen adenina, timina, sitosina, dan guanina. Waktu pembentukan DNA bervariasi untuk setiap aliquot: 3 menit untuk aliquot pepaya, 3 menit 35 detik untuk aliquot star fruit, dan 4 menit 12 detik untuk aliquot alpukat. Perbedaan ini disebabkan oleh variasi metabolisme sel dan laju pembelahan sel antara pepaya, star fruit, dan alpukat. Selain itu, faktor lingkungan dan jenis buah juga mempengaruhi waktu sintesis DNA.

Hubungan Isolasi DNA dan Forensik

Isolasi DNA dari buah meskipun sering digunakan untuk tujuan edukasi atau penelitian, memiliki hubungan erat dengan teknik isolasi DNA yang digunakan dalam forensik. Tujuan isolasi DNA adalah untuk mengekstrak DNA dari sel-sel manusia, seperti darah, rambut, kulit, atau sumber lain, yang kemudian dapat dianalisis lebih lanjut dengan teknik PCR (polymerase chain reaction) untuk memperbanyak DNA. Teknik pemprofilan DNA seperti analisis STR (short tandem repeat) atau analisis mikrosatelit digunakan untuk membandingkan sampel DNA dengan sampel dari tersangka, sehingga membantu dalam memberikan identifikasi genetik yang akurat dalam membuktikan atau membantah keterlibatan seseorang dalam suatu kasus.

Melalui laporan video praktikum isolasi DNA dari star fruit dan alpukat, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang proses ini serta implikasinya dalam dunia sains dan forensik.


Introduction

  • DNA
  • Isolasi DNA
  • Buah-buahan
  • Star fruit
  • Pepaya
  • Alpukat
  • Praktikum Biologi
  • Forensik
  • Metabolisme
  • PCR

Introduction

1. Apa yang dimaksud dengan isolasi DNA?
Isolasi DNA adalah proses mengekstrak DNA dari sel untuk digunakan dalam analisis lebih lanjut.

2. Mengapa buah-buahan digunakan dalam isolasi DNA?
Buah-buahan digunakan karena mereka memiliki dinding sel yang mudah dihancurkan dan DNA yang unik yang dapat diekstrak.

3. Alat dan bahan apa saja yang diperlukan untuk isolasi DNA dari buah?
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain blender, pisau, timbangan, saringan, deterjen, etanol, serta berbagai jenis buah seperti star fruit, pepaya, dan alpukat.

4. Apa hubungan antara isolasi DNA dan forensik?
Isolasi DNA penting dalam forensik untuk mengekstrak DNA dari bukti fisik, yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi individu terkait dengan kasus kriminal.

5. Mengapa waktu pembentukan DNA berbeda untuk setiap buah?
Perbedaan waktu pembentukan DNA disebabkan oleh variasi metabolisme sel, laju pembelahan sel, serta faktor lingkungan yang mempengaruhi setiap jenis buah.